Sesuai fenomena Arus Lintas Indonesia (Arlindo), yang dikenal di Dunia sebagai fenomena “Indonesian Through Flow (ITF)”, air laut bergerak dari Samudera Pasifik Barat menuju Samudera Hindia melewati selat-selat yang ada di kepulauan Indonesia.
Air laut yang bergerak melewati selat-selat tadi tentu memiliki arus laut yang berkecepatan tinggi, sekaligus kekuatan arus yang besar. Inilah yang kemudian dipakai untuk memutar turbin pembangkit tenaga listrik. Tinggal sekarang, perlu di survey lokasi-lokasi di perairan Indonesia yang sesuai untuk penempatan turbin pembangkit listrik dari arus laut tadi.
Dwi Susanto menerangkan bahwa sebenarnya survey lokasi potensi arus laut untuk pembangkit tenaga listrik telah dilaksanakan oleh instansi di Indonesia. Ada potensi energi arus laut di 14 lokasi di Indonesia yang telah disurvey, dengan prakiraan potensi mencapai sekitar 1500 Mega Watt.
Dwi Susanto menegaskan bahwa data awal ini dapat dipakai untuk perhitungan lebih rinci dengan waktu survey yang lebih lama dan lokasi survey dikonsetrasikan lebih ke tengah laut, bukan di tepi pantai. Dari data awal yang tersedia, potensi lokasi pembangkit listrik energi arus laut ada di pantai selatan Bali, Selat Bangka, Nusa Tenggara, Kepulauan Talaud, Pulau Seram dan perairan Biak. Sedang lokasi potensi pembangkit listrik energi gelombang laut ada di Pantai Barat Sumatera, Selatan Jawa, pantai Utara Papua dan pantai Maluku Tenggara.