Menteri Koordinator Kelautan dan Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan sangat mengapresiasi kinerja ilmuwan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam membantu tim Badan Search and Rescue Nasional serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencari pesawat Air Asia QZ8501.
“Karena teknologi dan ilmu pun juga diperlukan dalam pencarian pesawat ini,” kata Indroyono dalam konferensi pers di kantor BPPT, Jakarta, Ahad, 11 Januari 2015.
Indroyono mengatakan BPPT langsung bergerak ketika Presiden Joko Widodo menginstruksikan pemberian bantuan terhadap upaya pencarian pesawat Air Asia QZ8501. “Para ilmuwan langsung ke sekitar lokasi pada 30 Desember, dan itu sangat kami apresiasi,” ujarnya.
Dengan penemuan dua titik koordinat lokasi terduga kotak hitam, Indroyono mengatakan ada harapan menemukan alat yang menyimpan rekaman di dalam pesawat itu. “Dengan beda dua lokasi 20 meter, diharapkan bisa cepat ditemukan,” katanya.
Kepala BBPT Unggul Prianto mengatakan, selain menyiapkan peralatan survei dan kapal, pihaknya juga harus melakukan permodelan. “Permodelan itu seperti memperhitungkan arus laut, kecepatan arus, dan lainnya,” katanya. Karena itu, setiap kali memperkirakan lokasi koordinat badan pesawat dan kotak hitam, BPPT selalu melakukan permodelan. “Dengan begitu, lebih pasti,” ujar Unggul.
Unggul mengatakan, ihwal informasi dari kotak hitam, harus KNKT yang mengumumkan. “Karena KNKT yang berhak,” ujarnya. Menurut Unggul, BPPT hanya membantu memperkirakan lokasi pesawat dan kotak hitam.
Sumber: https://nasional.tempo.co/read/634097/menko-indroyono-apresiasi-kinerja-ilmuwan-bppt