Investasi pembuatan modul panel energi surya di tanah air langsung bergairah. Produksi modul panel surya yang saat ini baru mencapai 550 Mega Watt/Tahun, segera akan mendapat tambahan produk sekitar 11.000 Mega Watt lagi, atau sekitar 11 Giga Watt.
PT. PLN baru saja meresmikan pabrik panel surya dengan kapasitas 1 Giga Watt. Pengembangan industri sel surya akan diawali dari “hilir”, yaitu dengan pembuatan pabrik-pabrik panel energi surya, lalu dilanjutkan ke “hulu” dengan pembuatan sel surya dan wafer tempat penempatan sel surya tadi. Industri “Hulu – Hilir” ini kemudian akan dilanjutkan dengan proses paling “Hulu” yaitu industri pemurnian silika dari pasir kwarsa hingga mencapai kemurnian silika 99.99999% .
Mengingat pangsa pasar Singapura telah tersedia (captive) dan posisi Singapura sebagai lembaga keuangan Dunia, maka negara ini tidak memiliki masalah untuk berinvestasi dibidang “energi hijau” ini. Tentu ini kesempatan bagi Indonesia untuk bergabung dalam kegiatan riset dan pengembangan sel surya dan semi-konduktor bersama Singapura.
Pada 14 Oktober 2024, Menteri PU Basuki Hadimulyono meluncurkan Indonesia Solar Energy Reserach Center (ISEREC) yang digawangi oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan dalam kegiatannya akan bekerjasama dengan National Universty of Singapore (NUS) dan Solar Energy Research Institute of Singapore (SERIS).
Dari pihak Indonesia, ISEREC juga bermitra dengan BRIN, Universitas Gajahmada, ITB-Bandung, Universitas Indonesia, KADIN-Indonesia dan CTIS. Dukungan industri dalam kerjasama PII – NUS – SERIS ini datang dari berbagai industri energi bersih, industri panel surya di Indonesia, pabrik sel baterai di Indonesia dan berbagai lembaga riset dan pengembangan Dunia di bidang sel surya dan semi-konduktor.
Professor Michael Goutama menyampaikan bahwa kegiatan awal Riset dan pengembangan akan diawali dengan membuat Peta Jalan Industri Sel Surya dan Semi-Konduktor di Indonesia, yang akan menjadi pegangan Kemenko Perekonomian RI.
Lewat Peta Jalan tadi maka dapat diprioritaskan pilihan lembaga – lembaga di Indonesia untuk mengerjakan bagian bagian tertentu dalam pembangunan industri sel surya dan semi-konduktor ini. Kegiatan riset berikutnya adalah kegiatan mengukur irradiasi sinar matahari di berbagai wilayah di Indonesia dalam rangka penetapan lokasi lokasi optimal untuk penempatan panel panel surya.
Pihak NUS dan SERIS menyediakan sarana laboratorium canggih dan mitra ilmuwannya untuk bersama-sama membangun industri sel surya dan semi-konduktor ini di Indonesia. Seperti diketahui bahwa pada tahun 2008 NUS telah membangun laboratorium Sel Surya dan Semi-Konduktor kelas Dunia.