Karena baru saja dibentuk, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman belum mempunyai kantor. Kendati demikian, Menko Maritim Indroyono Soesilo tidak menjadikan hal tersebut sebagai hambatan.
Usai dilantik, dia langsung bekerja dengan menumpang Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
“Ini kantor sementara saya,” kata Indro saat menyambut media yang hendak mewawancarainya di Gedung BPPT, Senin (27/10/2014).
Indro menilai, kantor bukan suatu halangan bagi kementeriannya untuk bekerja. Jika menunggu kantor Menko Kemaritiman selesai disiapkan oleh Sekretariat Negara, dia khawatir kementeriannya akan ketinggalan dalam hal kinerja.
“Dari tadi malam begitu kami diperkenalkan, kami ke sini mencari tempat. Kami dapat kehormatan, diberi kamar Pak Habibi di gedung depan, lantai tiga,” ucap mantan Deputi Kepala BPPT ini.
Di zaman yang serba canggih ini, menurut dia, sebuah gedung yang tinggi dan besar bukan hal utama dalam melakukan suatu pekerjaan. Hal terpenting, kata dia, adalah manajemen organisasi.
“Asal ada tempat dan alat komunikasi, wifi yang cepat untuk mendukung video conference, sudah bisa bekerja,” ujar mantan Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan ini.
Untuk karyawan, dia juga mengandalkan beberapa ahli dari BPPT. Nantinya karyawan akan ditambah dan disesuaikan berdasarkan keputusan dari Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
“Pak Jokowi yang bilang, kementerian baru ini silakan bekerja. Jangan bikin gedung baru dan jangan angkat pegawai baru. Nah ini baru setengah malam sudah dapat,” pungkasnya.